Denpasar - Si Tukang Kebun, Nyoman Minta merasa shock pasca nyelonong di depan Presiden SBY. Agar jiwa raganya tenang, ia menjalani ritual Hindu yang disebut pengulapan atau ngulapin.
Minta nyelonong di depan Presiden SBY saat menyaksikan atraksi pesawat pada acara ASEAN Fair di Nusa Dua, Bali. Ia pun ditangkap aparat.
Minta kemudian menjalani rekonstruksi dan diamankan di Polsek Kuta Selatan. "Iya. Saya masih kaget," kata Minta kepada wartawan yang berhasil menemuinya di rumahnya di Taman Ayodia, Mumbul, Rabu (26/10/2011).
Untuk menenangkan jiwa raga dan pikirannya, Minta melakukan ritual pengulapan atau ngulapin. Upacara ini biasanya dilakukan oleh umat Hindu usai menghadapi musibah, seperti kecelakaan.
Upacara ini dilakukan Minta di depan rumahnya, Taman Ayodia, Kelurahan Benoa, Kuta Selatan, Nusa Dua, pukul 17.30 Wita, Jumat (28/10/2011).
Ritual pengulapan dipimpin Jero Mangku Suweta. Tujuannya, untuk memberikan ketenangan kepada seseorang usai tertimpa musibah.
"Agar tidak lagi dibayangi oleh kejadian yang sudah dialaminya dan lebih tenang ketika dia akan menjalani aktivitasnya setelah melewati pintu rumahnya," ujar Suweta.
Biasanya, upacara pengulapan dilakukan di lokasi saat seseorang mendapatkan musibah. "Bisa juga dilakukan di depan rumah atau pintu masuk halaman rumah," kata Suweta.
Upacara diikuti oleh Minta, beserta istrinya Reni, dan anak pertamanya Wayan Karmi serta beberapa kerabatnya. Upacara yang dilengkapi sesaji, yang terdiri dari bunga dan buah-buahan itu menghabiskan dana Rp 300 ribu.
Usai bersembahyang, Minta dan kerabatnya diperciki air suci atau tirta. Sepeda ontel yang ikut diamankan Paspampres dan polisi pun diperciki air suci.
Besok, Sabtu (29/10/2011), Minta sudah mulai bekerja setelah lama beristirahat. Ia akan kembali membersihkan pantai di kawasan Bali Tourism Development Center (BTDC).
DetikNews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar