Hidup hanya sementara, meskipun bisa menjadi tiada tara, entah gundah gulana ataukah gembira tak terkira. Sang diri punya kendali ...
Kamis, 26 Januari 2012
Foto Jadul Addie MS dan Christine Panjaitan: Bikin Marah Kevin Aprilio
Melihat fotonya beredar, Addie MS hanya berkomentar demikian, O, trnyta ini fotonya. Kasian CP. RT @panjaitanchris
Kevin memang risih dengan peredaran foto yang diduga dilakukan oleh Marissa Haque, Vokalis Vierra ini bertanya, mengapa perseteruannya dengan Dee Joemadi justru berimbas kepada kekeluarganya. Bahkan foto yang disebarkan Marisa itu menyebut bahwa Cristine Panjaitan adalah mantan kekasih Addie MS.
Marissa Haque dan Addie MS memang sedang perang di twitter. Perseteruan ini dipicu oleh tudingan penyanyi baru Dee Djumadi yang menyebutkan istri Ikang Fawzi ini tak lulus ujian doktoralnya karena desertasinya dibuatkan oleh orang lain.2
Yahoo!
Senin, 23 Januari 2012
"Gila nih shabu2, gw ngefelay ampe sekarang. Berasa habis nabrak," BBM Afriyani Susanti
Gambar yang disebut-sebut merupakan status BlackBerry Messenger (BBM) terakhir tersangka penabrak maut yang menewaskan 9 orang, Afriyani Susanti, beredar di dunia maya. Jika memang sahih, gambar itu makin menguatkan sinyalemen polisi bahwa ia diduga mengemudikan Daihatsu Xenia B 2479 WI dalam kondisi mabuk.
"Gila nih shabu2, gw ngefelay ampe sekarang. Berasa habis nabrak," demikian isi status BBM atas nama Afriyani Susanti, dengan PIN 214F7B7F.
Sebelumnya, juga beredar foto yang memperlihatkan perempuan berusia 29 tahun itu sedang berpesta dengan teman-temannya di sebuah kafe, mengelilingi botol minuman keras yang bertebaran di atas meja. Pakaian yang dikenakannya sama dengan yang dipakainya saat tampak muncul dari mobil sesaat setelah ia menabrak belasan orang pejalan kaki.
Sebelumnya, Kepala Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya, Nugroho Aji mengatakan, pada Sabtu malam sebelum kejadian tragis itu, Afriyani dan teman-temannya pergi ke tiga lokasi berbeda. "Pukul 20.00 WIB sampai pukul 22.00 WIB di Hotel Borobudur, ada pesta ultah," kata dia di Polda Metro Jaya, Senin, 23 Januari 2012.
Setelah itu, mereka pindah tempat. "Ke kafe di Kemang hingga pukul 02.00 WIB pagi. Di sana mereka minum whisky dan bir," kata Nugroho.
Belum juga puas, mereka lalu beranjak ke diskotek Stadium di Jalan Hayam Wuruk. "Mereka beli patungan dua pil ekstasi buat berempat, jadi konsumsinya cuma setengah-setengah sampai pukul 10.00 WIB pagi," tambah dia.
Setelah itu, sekitar pukul 10.00 WIB mereka berniat kembali ke Kemang, ada yang ditinggal di sana, namun keburu terjadi kecelakaan. "Dia menyetir off control karena pengaruh miras, jadi mabuknya karena itu."
Kini perempuan itu harus meringkuk dalam sel. Sederet tuduhan ia hadapi: berkendara tanpa membawa STNK, tak memiliki SIM, merusak fasilitas umum, dan menghilangkan nyawa manusia. Sembilan orang telah meninggal dunia, 13 lainnya terluka, satu orang di antaranya dalam kondisi kritis di RSPAD Gatot Soebroto.
Ia terancam hukuman penjara maksimal enam tahun dan denda Rp12 juta. Peristiwa kecelakaan maut tersebut melanggar Undang-Undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Pasal 283, Pasal 287 ayat 5, Pasal 288 ayat 1 dan 2, Pasal 310 ayat 1, 2, 3 dan 4. (art)
•
"Gila nih shabu2, gw ngefelay ampe sekarang. Berasa habis nabrak," demikian isi status BBM atas nama Afriyani Susanti, dengan PIN 214F7B7F.
Sebelumnya, juga beredar foto yang memperlihatkan perempuan berusia 29 tahun itu sedang berpesta dengan teman-temannya di sebuah kafe, mengelilingi botol minuman keras yang bertebaran di atas meja. Pakaian yang dikenakannya sama dengan yang dipakainya saat tampak muncul dari mobil sesaat setelah ia menabrak belasan orang pejalan kaki.
Sebelumnya, Kepala Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya, Nugroho Aji mengatakan, pada Sabtu malam sebelum kejadian tragis itu, Afriyani dan teman-temannya pergi ke tiga lokasi berbeda. "Pukul 20.00 WIB sampai pukul 22.00 WIB di Hotel Borobudur, ada pesta ultah," kata dia di Polda Metro Jaya, Senin, 23 Januari 2012.
Setelah itu, mereka pindah tempat. "Ke kafe di Kemang hingga pukul 02.00 WIB pagi. Di sana mereka minum whisky dan bir," kata Nugroho.
Belum juga puas, mereka lalu beranjak ke diskotek Stadium di Jalan Hayam Wuruk. "Mereka beli patungan dua pil ekstasi buat berempat, jadi konsumsinya cuma setengah-setengah sampai pukul 10.00 WIB pagi," tambah dia.
Setelah itu, sekitar pukul 10.00 WIB mereka berniat kembali ke Kemang, ada yang ditinggal di sana, namun keburu terjadi kecelakaan. "Dia menyetir off control karena pengaruh miras, jadi mabuknya karena itu."
Kini perempuan itu harus meringkuk dalam sel. Sederet tuduhan ia hadapi: berkendara tanpa membawa STNK, tak memiliki SIM, merusak fasilitas umum, dan menghilangkan nyawa manusia. Sembilan orang telah meninggal dunia, 13 lainnya terluka, satu orang di antaranya dalam kondisi kritis di RSPAD Gatot Soebroto.
Ia terancam hukuman penjara maksimal enam tahun dan denda Rp12 juta. Peristiwa kecelakaan maut tersebut melanggar Undang-Undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Pasal 283, Pasal 287 ayat 5, Pasal 288 ayat 1 dan 2, Pasal 310 ayat 1, 2, 3 dan 4. (art)
•
Minggu, 22 Januari 2012
Kronologis Kecelakaan Maut di Tugu Tani Jakarta
Seorang saksi mata yang selamat dari peristiwa tabrakan maut di Jalan MI Ridwan Rais, Tugu Tani, Gambir, Jakarta Pusat, pada Minggu, 22 Januari 2012, menuturkan mobil Daihatsu Xenia melaju dengan sangat kencang pada saat kejadian.
Mobil berkecepatan tinggi itu akhirnya oleng dan menabrak sekelompok orang pejalan kaki hingga menewaskan 8 orang.
"Mobil itu bukan ngebut lagi tapi sangat kencang dan sempat oleng zig-zag begitu," kata seorang saksi mata, Suwarto, 54 tahun, saat ditemui di unit kecelakaan Polda Metro Jaya.
Suwarto menjelaskan mobil itu datang dari arah Gambir menuju ke Tugu Tani. Ketika mendekati Tugu Tani, mobil berkecepatan tinggi itu mendadak kehilangan kendali. Saat itulah mobil mulai menabrak para pejalan kaki yang berada di trotoar.
"Pertama, mobil itu menyambar tiga orang, lalu sekelompok lagi, terus sekelompok orang lagi. Sampai akhirnya menabrak lagi halte yang ada anak, ibu-ibu, dan remaja. Semuanya habis pulang dari Monas," tuturnya.
Suwarto mengatakan para pejalan kaki yang ditabrak mobil tersebut saat itu tengah berjalan di trotoar. Tidak sedang menyeberang.
Setelah menabrak halte, lanjut dia, mobil ternyata tidak berhenti juga. Mobil itu lalu meringsek masuk ke halaman Kementerian Perdagangan. "Saat masuk ke kantor kementerian, mobil itu membuat dua orang lagi terpental, baru setelah itu berhenti," ujarnya.
"Ada seorang anak kecil yang terseret di bawah badan mobil. Setelah kejadian, saya gemetaran. Ini semua pertolongan yang Maha Kuasa, saya berhasil menghindar. Ini kejadian paling mengerikan," imbuh Suwarto.
Ditambahkannya, usai kecelakaan itu, sebagian besar korban tak bergerak.
"Semua tewas di tempat. Yang saya tahu ada enam yang tewas di tempat, ada lagi yang sempat dibawa ke rumah sakit. Saya pegangi anak kecil itu sudah tidak bergerak," ungkap Suwarto yang tampak masih syok akan kejadian itu.
Video YOUTBE Pasca Tabrakan Maut di Tugu Tani Jakarta 22 Januari 2012 (KHUSUS DEWASA!)
VIVAnews
Mobil berkecepatan tinggi itu akhirnya oleng dan menabrak sekelompok orang pejalan kaki hingga menewaskan 8 orang.
"Mobil itu bukan ngebut lagi tapi sangat kencang dan sempat oleng zig-zag begitu," kata seorang saksi mata, Suwarto, 54 tahun, saat ditemui di unit kecelakaan Polda Metro Jaya.
Suwarto menjelaskan mobil itu datang dari arah Gambir menuju ke Tugu Tani. Ketika mendekati Tugu Tani, mobil berkecepatan tinggi itu mendadak kehilangan kendali. Saat itulah mobil mulai menabrak para pejalan kaki yang berada di trotoar.
"Pertama, mobil itu menyambar tiga orang, lalu sekelompok lagi, terus sekelompok orang lagi. Sampai akhirnya menabrak lagi halte yang ada anak, ibu-ibu, dan remaja. Semuanya habis pulang dari Monas," tuturnya.
Suwarto mengatakan para pejalan kaki yang ditabrak mobil tersebut saat itu tengah berjalan di trotoar. Tidak sedang menyeberang.
Setelah menabrak halte, lanjut dia, mobil ternyata tidak berhenti juga. Mobil itu lalu meringsek masuk ke halaman Kementerian Perdagangan. "Saat masuk ke kantor kementerian, mobil itu membuat dua orang lagi terpental, baru setelah itu berhenti," ujarnya.
"Ada seorang anak kecil yang terseret di bawah badan mobil. Setelah kejadian, saya gemetaran. Ini semua pertolongan yang Maha Kuasa, saya berhasil menghindar. Ini kejadian paling mengerikan," imbuh Suwarto.
Ditambahkannya, usai kecelakaan itu, sebagian besar korban tak bergerak.
"Semua tewas di tempat. Yang saya tahu ada enam yang tewas di tempat, ada lagi yang sempat dibawa ke rumah sakit. Saya pegangi anak kecil itu sudah tidak bergerak," ungkap Suwarto yang tampak masih syok akan kejadian itu.
Video YOUTBE Pasca Tabrakan Maut di Tugu Tani Jakarta 22 Januari 2012 (KHUSUS DEWASA!)
VIVAnews
Kecelakaan Maut Mobil Xenia di Kawasan Tugu Tani Berjumlah 13 Orang
Polda Metro Jaya melaporkan korban kecelakaan maut mobil Xenia di kawasan tugu tani berjumlah 13 orang. Korban tewas berjumlah delapan orang dan luka-luka sebanyak lima orang. Sopir mobil mengakui tidak konsentrasi saat menyetir.
"Untuk sementara korban meninggal dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dan korban luka dibawa ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat," ujar Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Dwi Sigit Nurmantyas, kepadaVIVAnews.com melalui sambungan telepon di Jakarta, Minggu 22 Januari 2012.
Berikut adalah nama-nama korban meninggal dalam tabrakan maut di kawasan Monas tersebut:
1. Moch Hudzaifal alias Ujay, 16 tahun.
2. Firmansyah, 21 tahun.
3. Suyatmi, 51 tahun.
4. Yusuf Sigit, 16 tahun.
5. Ari, 2,5 tahun.
6. Nanik Riyanti, 25 tahun.
7. Fifit Alfia Fitriasih, 18 tahun.
8. Laki-laki belum diketahui namanya dengan umur kurang lebih 17 tahun.
Sedangkan korban luka-luka adalah:
1. Siti Mukaromah, 30 tahun.
2. Moh Akbar, 22 tahun.
3. Keny, 8 tahun.
4. Indra, 11 tahun.
5. Teguh Hadi Purnomo, 30 tahun.
Dwi Sigit mengatakan, hasil keterangan sementara dari pengendara, saat mengendarai mobil dirinya kurang berkonsentrasi. "Jadi bukan mabuk," kata dia.
Sebagai informasi, polisi telah membawa pengemudi mobil Daihatsu Xenia bernomor polisi B 2479 XI, Afriyani Susanti (sebelumnya ditulis Afriani Susanti) ke Markas Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya. Di markas di bilangan Jakarta Selatan itu, Afriyani akan dites urine dan darah.
Informasi yang diperoleh dari Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Jakarta Pusat Ajun Komisaris Antoni Wijaya, Afriyani yang berusia 29 tahun merupakan warga Jalan Ranggang Terus No 142 Sungai Bambu, Jakarta Utara. Afriyani baru saja bertolak dari Hotel Borobudur menuju arah Tugu Tani.
"Untuk sementara korban meninggal dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dan korban luka dibawa ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat," ujar Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Dwi Sigit Nurmantyas, kepadaVIVAnews.com melalui sambungan telepon di Jakarta, Minggu 22 Januari 2012.
Berikut adalah nama-nama korban meninggal dalam tabrakan maut di kawasan Monas tersebut:
1. Moch Hudzaifal alias Ujay, 16 tahun.
2. Firmansyah, 21 tahun.
3. Suyatmi, 51 tahun.
4. Yusuf Sigit, 16 tahun.
5. Ari, 2,5 tahun.
6. Nanik Riyanti, 25 tahun.
7. Fifit Alfia Fitriasih, 18 tahun.
8. Laki-laki belum diketahui namanya dengan umur kurang lebih 17 tahun.
Sedangkan korban luka-luka adalah:
1. Siti Mukaromah, 30 tahun.
2. Moh Akbar, 22 tahun.
3. Keny, 8 tahun.
4. Indra, 11 tahun.
5. Teguh Hadi Purnomo, 30 tahun.
Dwi Sigit mengatakan, hasil keterangan sementara dari pengendara, saat mengendarai mobil dirinya kurang berkonsentrasi. "Jadi bukan mabuk," kata dia.
Sebagai informasi, polisi telah membawa pengemudi mobil Daihatsu Xenia bernomor polisi B 2479 XI, Afriyani Susanti (sebelumnya ditulis Afriani Susanti) ke Markas Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya. Di markas di bilangan Jakarta Selatan itu, Afriyani akan dites urine dan darah.
Informasi yang diperoleh dari Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Jakarta Pusat Ajun Komisaris Antoni Wijaya, Afriyani yang berusia 29 tahun merupakan warga Jalan Ranggang Terus No 142 Sungai Bambu, Jakarta Utara. Afriyani baru saja bertolak dari Hotel Borobudur menuju arah Tugu Tani.
Jumat, 20 Januari 2012
Aksi 'Indiana Jones' di Atas Sungai Ciberang, Tanjung, Lebak, Banten
Media Inggris, Daily Mail, menuliskan sebuah artikel yang menggambarkan betapa beratnya perjalanan para pelajar Indonesia menuju ke sekolah. Harian ini bahkan menyamakan aksi mereka dengan adegan berbahaya di film Indiana Jones.
Pada foto-foto yang diambil oleh Reuters, terlihat beberapa orang pelajar SMP dan SD di kampung Tanjung, Lebak, Banten, meniti sebuah jembatan rusak yang hanya dihubungkan dengan satu tali terbentang di atas Sungai Ciberang.
Merayap perlahan-lahan, mereka berusaha untuk tidak tergelincir masuk ke dalam sungai Ciberang yang berarus deras dan dalam. Sungai ini kerap digunakan para wisatawan untuk olah raga arung jeram.
Pegangan mereka hanyalah tali dan kayu-kayu sisa-sisa jembatan. Daily Mail menuliskan, anak terkecil yang pernah menyeberang berusia lima tahun. Penyeberangan menjadi semakin berbahaya jika sungai Ciberang diterpa banjir. Titian tali bisa terendam air dan putus terbawa arus.
"Aksi mereka seperti aksi di salah satu adegan di film Indiana Jones and The Temple of Doom," tulis Daily Mail.
Para pelajar mengaku lebih memilih menghadapi bahaya meniti tali ketimbang harus berjalan setengah jam lamanya ke jembatan yang lebih bagus. Jika mereka mencari aman, maka harus bangun pagi-pagi buta dan pulang ketika hari sudah gelap.
Kumpulan foto di bawah ini diambil juru foto Reuters pada Kamis, 19 Januari 2012.
Foto: REUTERS/Beawiharta• VIVAnews
Pada foto-foto yang diambil oleh Reuters, terlihat beberapa orang pelajar SMP dan SD di kampung Tanjung, Lebak, Banten, meniti sebuah jembatan rusak yang hanya dihubungkan dengan satu tali terbentang di atas Sungai Ciberang.
Merayap perlahan-lahan, mereka berusaha untuk tidak tergelincir masuk ke dalam sungai Ciberang yang berarus deras dan dalam. Sungai ini kerap digunakan para wisatawan untuk olah raga arung jeram.
Pegangan mereka hanyalah tali dan kayu-kayu sisa-sisa jembatan. Daily Mail menuliskan, anak terkecil yang pernah menyeberang berusia lima tahun. Penyeberangan menjadi semakin berbahaya jika sungai Ciberang diterpa banjir. Titian tali bisa terendam air dan putus terbawa arus.
"Aksi mereka seperti aksi di salah satu adegan di film Indiana Jones and The Temple of Doom," tulis Daily Mail.
Para pelajar mengaku lebih memilih menghadapi bahaya meniti tali ketimbang harus berjalan setengah jam lamanya ke jembatan yang lebih bagus. Jika mereka mencari aman, maka harus bangun pagi-pagi buta dan pulang ketika hari sudah gelap.
Kumpulan foto di bawah ini diambil juru foto Reuters pada Kamis, 19 Januari 2012.
Foto: REUTERS/Beawiharta• VIVAnews
Langganan:
Postingan (Atom)